Senin, 28 Maret 2016

MEDIA PEMBELAJARAN



MEDIA PEMBELAJARAN
 Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah yang secara harfiah berarti ‘tengah’, perantara atau pengantara. Dalam bahasa Arab media adalah (و سا ئل ) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Berikut pendapat tentang media yang dikemukakann oleh para ahli yaitu:
Gerlach dan Ely ( 1972 ) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap
Dari defenisi tersebut dapat ditarik kesimpulannya bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audio ( siswa ) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar merupakan komunikasi antar  individu  / kelompok untuk memberikan suatu ilmu pengetahuan. Agar maksud si narasumber –dalam hal ini guru- tersampaikan dengan baik, dibutuhkan suatu media pembelajaran. Menurut Rossi dan Breidle mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat digunakan untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya.
Jadi media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran. Yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa maupun warga belajar). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, dalam hal-hal tetentu bisa menyajikan informasi belajar kepada siswa atau warga belajar. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.
Peranan media yang sangat meningkat sering menimbulkan kekwatiran pada guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih banyak tugas guru yang lain seperti: memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan terus terjadi selama guru menganggap dirinya merupakan sumber belajar satu-satunya bagi siswa. Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik, guru dapat berbagi peran dengan media. Peran guru akan lebih mengarah sebagai manajer pembelajaran dan bertanggung jawab menciptakan kondisi sedemikian rupa agar siswa dapat  belajar. Untuk itu guru lebih berfungsi sebagai penasehat, pembimbing, motivator dan fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar.

B.     Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum media pendidikan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1.      Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a.    Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model;
b.   Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar;
c.    Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography;
d.   Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal;
e.    Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain, dan
f.    Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat di visualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain
Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
1.      Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
2.      Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
3.      Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
4.      Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Encyclopedei of Educational Research dalam Hamalik (1994:15) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
1.   Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2.   Memperbesar perhatian siswa.
3.   Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4.   Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
5.   Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
6.   Membantu tubuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
7.   Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih baik
8.   Fungsi Media Pembelajaran



C.     Fungsi Media Pembelajaran
Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1.   Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
2.   Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau ras.
3.   Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4.   Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (1985:28), dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu :
1.      Memotivasi minat atau tindakan
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan subangan material). Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap, nilai, dan emosi.
2.      Menyajikan informasi.
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.
3.      Memberi instruksi.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.


D.    Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Jenis-jenis media secara umum dapat dibagi menjadi:
1.    Media Visual: media visual adalah media yang bisa dilihat, dibaca dan diraba. Media ini mengandalkan indra penglihatan dan peraba. Berbagai jenis media ini sangat mudah untuk didapatkan. Contoh media yang sangat banyak dan mudah untuk didapatkan maupun dibuat sendiri. Contoh: media foto, gambar, komik, gambar tempel, poster, majalah, buku, miniatur, alat peraga dan sebagainya.
2.    Media Audio: media audio adalah media yang bisa didengar saja, menggunakan indra telinga sebagai salurannya. Contohnya: suara, musik dan lagu, alat musik, siaran radio dan kaset suara atau CD dan sebagainya.
3.    Media Audio Visual: media audio visual adalah media yang bisa didengar dan dilihat secara bersamaan. Media ini menggerakkan indra pendengaran dan penglihatan secara bersamaan. Contohnya: media drama, pementasan, film, televisi dan media yang sekarang menjamur, yaitu VCD. Internet termasuk dalam bentuk media audio visual, tetapi lebih lengkap dan menyatukan semua jenis format media, disebut Multimedia karena berbagai format ada dalam internet.
Selain  itu,  Rudy  Bretz  (dalam  Miftahul  Jannah,  2011)  menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak):
1.  Media audio
2.  Media cetak
3.  Media visual diam
4.  Media visual gerak
5.  Media audio semi gerak
6.  Media visual semi gerak
7.  Media audio visual diam
8.  Media audio visual gerak



BAB III
PEMBAHASAN

A.    Pelatihan Fasilitator Community Center Pattiro Banten
Implementasi UU No. 14 Tahun 2008 sudah berjalan selama 4 tahun dari semenjak berlakunya UU ini, atau sudah berjalan selama 6 tahun semenjak disahkannya. UU ini dirasa sudah memiliki banyak kelebihan dalam menciptakan pemerintahan yang baik dan membuka ruang partisipasi bagi masyarakat dalam kebijakan publik.
Perkembangan saat ini, isu Keterbukaan Informasi Publik masih terasa hanya menjadi isu kaum menengah dan belum diketahui banyak oleh masyarakat. LSM/ NGO sebagai representasi masyarakat sipil masihlah belum dapat merangkul semua elemen masyarakat yang ada, berbagai hal penghambat yang terdapat di dalamnya menyebabkan gerakan LSM/ NGO masih baru sebatas pada beberapa sisi saja.
Sebagaimana dipahami, Hak Atas Informasi merupakan “jembatan” bagi masyarakat untuk mendapatkan Hak – Haknya yang lain, hal ini terbukti dari dua Community Centre yang didampingi oleh PATTIRO Banten telah mendapatkan sedikit manfaat tidak langsung dari adanya UU Keterbukaan Informasi Publik ini.
Jumlah CC yang hanya mencapai dua kelompok saja yaitu di Baros Kabupaten Serang dan Paniis Kabupaten Pandeglang, serta dua kelompok mahasiswa dari Untirta dan IAIN, membuktikan bahwa masih adanya keterbatasan dari PATTIRO Banten dalam menyebarkan dan mensosialisasikan Hak masyarakat atas informasi ataupun UU KIP.
Dengan kondisi tersebut, maka perlu adanya tokoh – tokoh baru yang dapat melakukan penyebaran pengetahuan tersebut kepada masyarakat, dalam kegiatan ini, maka para pegiat yang berada di Community Centre akan diberikan pengetahuan tentang teori – teori fasilitasi dan teknik memperkuat masyarakat dalam mengakses informasi.
1.   Pengertian Pelatihan Fasilitator
a.    Noe, Hollenbeck, Gerhart & Wright (2003:251) mengemukakan, training is a planned effort to facilitate the learning of job-related knowledge, skills, and behavior by employee. Hal ini berarti bahwa pelatihan merupakan suatu usaha yang terencana untuk memfasilitasi pembelajaran tentang pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan, keahlian dan perilaku oleh para pegawai.
b.   Menurut Gomes (2003:197), pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya
c.    Sedangkan Secara umum pengertian “facilitation” (fasilitasi) dapat diartikan sebagai suatu proses “mempermudah” sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Sedangkan orang yang “mempermudah” disebut dengan “Fasilitator” (Pemandu).
d.   Fasilitator adalah mereka yang ditugasi untuk melakukan fasilitasi dalam proses pembelajaran. Sebutan fasilitator biasanya digunakan dalam proses pembelajaran orang dewasa, dan metoda yang dipakai dalam proses ini adalah metoda andragogi. Metoda ini dirancang mengacu pada pendidikan orang dewasa, suatu model pendidikan yang mengutamakan penggalian, pendalaman, pengembangan, pengalaman dan potensi individu secara optimal.

B.     Tujuan Pelatihan Fasilitator Pattiro Banten
2.      Meningkatkan kemampuan CC dan Mahasiswa dalam memfasilitasi Forum
3.      Meningkatkan kemampuan CC dan Mahasiswa dalam memperkuat kapasitas masyarakat dalam mengakses informasi
4.      Membangun komitmen bersama untuk menjalankan agenda Keterbukaan Informasi Publik yang berkelanjutan.
C.     Jenis Media Yang Digunakan Dalam Kegiatan Pelatihan Fasilitator Di Pattiro Banten
1.      Komputer/laptop
Aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara individual (individual learning). Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi. Perkembangan teknologi komputer jaringan (computer network/Internert) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah maju memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik (feedback) yang segera kepada pemakainya.
Dalam pelatihan fasilitator community center, computer digunakan sebagai media melakukan persentasi saat memberikan materi mengenai fasilitator. Materi tersebut seperti ketermpilan dasar fasilitator, sikap dan peran fasilitator dan materi lainnya. Sebelum memberikan materi tersebut media computer sangatlah dibutuhkan oleh pemateri untuk persiapan membuat bahan-bahan materi yang akan diberikan.

1.1  Kelebihan komputer sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut:
·         Meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa.
·         Meningkatkan motivasi siswa.
·         Menyesuaikan materi dengan kemampuan siswa.
·         Mereduksi penggunaan waktu penyampaian materi.
·         Membuat pengalaman belajar lebih menyenangkan, memuaskan dan menguatkan siswa.
·         Dapat mengakomodasikan banyak siswa dan menjalankan fungsinya dengan sedikit kesalahan.
·         Komputer tidak akan lelah, benci, marah, dan lupa.
·         Dapat menggunakan fasilitas penyimpanan untuk mengetahui kemajuan belajar siswa.
·         Materi dapat di desain lebih menarik.
·         Dapat mendorong guru untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mengenai komputer.
1.2  Kekurangan komputer sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut:
·         Dikembangkan dalam dialog terbatas sehingga tidak dapat menjawab semua permasalahan siswa.
·         Masih relatif mahal.
·         Tidak dapat melihat teknik siswa dalam menjawab soal dan penguatan sudah tertentu.
·         Kecepatan perkembangan teknologi komputer memerlukan  upgrade  yang terus-menerus.
·         Penilaian tidak mempertimbangkan apakah siswa sedang lelah, mengantuk atau sakit.
·         Pada umumnya hanya menilai hasil akhir, bukan proses belajar.
·         Komputer tidak dapat meniru tingkah laku guru, misalnya senyuman, raut  muka, gerakan tangan dan badan, serta tidak dapat menggantikan ikatan batin antara siswa dan guru.

2.      Proyektor
Yang dimaksud LCD proyektor adalah perangkat yang dapat menampilkan gambar dalam ukuran besar dan biasanya digunakan sebagai alat bantu dalam presentasi. Seiring perkembangan zaman, Informasi Dan Teknologi (IT) LCD Proyektor  memiliki fungsi yang sangat besar dan penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dibidang pendidikan maupun bidang-bidang lainnya.
Dalam pembelajaran berbasis Informasi Dan Teknologi (LCD Proyektor)bukan saja sekedar barang substitusi dan alat peraga, tetapi lebih dari itu Informasi Dan Teknologi (LCD Proyektor)merupakan alat yang mampu menyajikan animasi multi warna yang sulit di bandingkan dan ditandingi oleh media konvensional.



2.1 Kelebihan penggunaan OHP
Overhead proyektor merupakan salah satu media yang sangat mudah diperoleh oleh setiap orang. Hanya dengan menekan tombol on atau off lalu menyesuaikan lensa agar proyeksinya terfokus pada layar maka OHP telah siap digunakan.
OHP memiliki beberapa keuntungan utama yang tidak dimiliki oleh media instruksional lain, diantaranya :
·      Mudah dioperasikan.
·      Memudahkan posisi mengajar
·      Tidak perlu mengubah cahaya lampu
·      Hemat waktu
·      Dapat digunakan kembali
·      Mudah disimpan
·      Kemampuan memproyeksikan benda nyata
·      Kemampuan menggantikan papan tulis
·      Bebas polusi
·      Pantulan proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang.
·      Dapat menjangkau kelompok yang besar.
2.2  Kelemahan penggunaan OHP
Kelemahan OHP diantaranya tidak bisa dipakai, dalam kondisi atau keadaan     tertentu, misalnya saja OHP memerlukan tenaga listrik untuk menyalakan dan tergantung pada plastik bening yang digunakan untuk transparansi. OHP juga menuntut perhatian khusus untuk menghindari kerusakan pada saat medium digunakan.
Kelemahan lainnya adalah bahwa OHP tidak memproyeksikan tulisan atau gambar langsung dari buku, majalah, dsb. Sebelum diproyeksikan bahan- bahan tersebut harus diproduksi diatas sebuah transparansi. Disamping itu transparansi hanya dapat menampilkan gerakan-gerakan yang sangat terbatas.


3.      Kertas plano
Kertas plano adalah kertas asli dari pabrik yang belum dipotong. Jika sudah dipotong, maka itu disebut kertas jadi. Kertas ini dibagi dalam berbagai macam jenis dan berbeda ukuran antara satu dan lainnya.

4.      Papan flip chart
Media flip chart adalah kumpulan ringkasan, skema, gambar, tabel yang dibuka secara berurutan berdasarkan topik materi pembelajaran. Bahan flip chart biasanya kertas ukuran plano yang mudah dibuka-buka, mudah ditulisi, dan berwarna cerah. Untuk daya tarik, flip chart dapat dicetak dengan aneka warna dan varasi desainnya.
4.1   Kelebihan Menggunakan Media Flip Chart
·         Flip Chart dapat digunakan dalam metode pembelajaran inovatif apapun
·         Lebih praktis.
·          Ketika pembelajaran di alam terbuka yang jauh dari aliran listrik, flip chart sangat tepat untuk membantu presentasi guru.
·         Bendel flip chart mudah dibawa ke mana saja bergantung tempat presentasi.
·         Menghemat media pengajaran.
·         Agar siswa telah tidak bosan sehingga siswa lebih berimajinasi dalam mengembangkan ide-idenya dalam belajar.
·         Flipchart juga dapat mempermudah mengingat suatu materi pelajaran yang di ajarkan guru.
·         Fleksibilitas, pengajar/pembicara dapat memutuskan kapan harus menulis.
·         Lebih baik dari white board karena pengajar/pembicara dapat mempersiapkan sebelum pelajaran/presentasi dimulai.
·         Biaya lumayan mahal
·         Dapat diletakkan dimana saja.
4.2   Kelemahan Menggunakan Flip Chart
·         Sukar dibaca karena keterbatasan tulisan.
·          Pengajar/pembicara cenderung memunggungi peserta saat menulis.
·         Biasanya kertas flip chart hanya dapat digunakan untuk satu kali saja. (menggunakan bahan kertas)
·         Tidak sesuai untuk peserta yang lebih dari 15-20 orang
5.      Metaplan
Metaplan itu sering diartikan dua cara.
·         Pertama, metaplan sebagai metode/teknik fasilitasi dengan menggunakan media kartu berbagai warna untuk mengumpulkan, mendiskusikan, dan mengembangkan gagasan atau pendapat, serta menyepakati berbagai hal. Metaplan dikembangkan pertama kali oleh orang Jerman bernama Eberhard Schnelle. 
·         Kedua, metaplan sebagai media visual yang dikembangkan secara partisipatif oleh peserta sendiri dengan menggunakan berbagai bentuk kartu sehingga materi diskusi itu berasal dari pengalaman dan pengetahuan semua partisipant untuk dikaji dan dijadikan pembelajaran dan dikembangkan lebih lanjut menjadi program/kegiatan.









BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran. Yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa maupun warga belajar).
Media pembelajaran ini memiliki fungsi diantaranya Fungsi Atensi, kompensatoris, afektif dan cognitive. serta dalam pembelajaran kita bisa memilih media apa yang cocok dalam kegiatan pelatihan ini. diantaranya ada media visual, ausio serta audio-visual.
Dalam kegiatan pelatihan fasilitator semua media digunakan dalam pelatihan. Pertama Media visual digunakan  pemateri untuk menjelaskan materi-materi mengenai pelatihan, ada juga dalam pelatihan tersebut menggunakan media audio-visual dan yang lainnya sebagai penunjang kegiatan pelatihan community center.
Jenis-jenis media pembelajaran tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan ketika digunakan dalam kegiatan pelatihan fasilitator community center tersebut. Namun, jadi untuk mengantisipasi agar kegiatan pelatihan fasilitator community center tetap berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka pemateri tersebut menggunakan semua media tersebut dan mengambil sisi yang terbaiknya saja.

B.     Saran
Saran yang akan diberikan dalam kegiatan pelatihan fasilitator ini diantaranya:
a.       Lebih ditingkatkan lagi semua media yang bisa menunjang dalam kegiatan pelatihan tersebut, agar kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai dengan rencana yang ada dan hasilnyapun dapat memuaskan.

https://herminegari.wordpress.com/perkuliahan/fungsi-dan-manfaat-media pembelajaran/BAB I
http://resha-adalah-resha.blogspot.com/2012/06/pengertian-jenis-jenis-manfaat-dan.html
http://teknik-informatika-um.blogspot.com/2014/02/kelebihan-dan-kekurangan-pbk.html
https://harirotunnadhiroh.wordpress.com/2013/04/22/fungsi-dan-tugas-tutor-fasilitator-dalam-pendidikan-orang-dewasa/
http://fauzanbaghaskara.blogspot.com/2013/06/manfaat-komputer-sebagai-media.html
http://www.asikbelajar.com/2012/10/penggunaan-komputer-dalam-proses.html
http://sulaiman-ump.blogspot.com/2011/06/kelemahan-dan-kelebihan-ohp.html
https://yototaryoto.wordpress.com/2013/01/12/implemenati-media-pembelajaran-berbasis-informasi-dan-teknologi-lcd-proyektor-pada-pemebelajaran-mata-pelajaran-fiqih-kelas-viii-di-mts-negeri-bobotsari-tahun-pelajaran-2012-2013/
http://fahmizhrblog.blogspot.com/2012/05/kekurangan-dan-kelebihan-jenis-jenis.html
http://celalucayangemak.blogspot.com/2013/06/media-flip-chart.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar