Senin, 28 Maret 2016

TEORI EMPATI DAN KONSEP DIRI

TEORI EMPATI DAN KONSEP DIRI
A.    EMPATI (EMPATHY)
Winkel (1991: 175) bahwa empathy yaitu, konselor mampu mendalami pikiran dan menghayati perasaan siswa, seolah-olah konselor pada saat ini menjadi siswa, tanpa terbawa-bawa sendiri oleh semua itu dan kehilangan kesadaran akan pikiran serta perasaan pada diri sendiri
Menurut Ubaydillah (2005) empati adalah kemampuan kita dalam menyelami perasaan orang lain tanpa harus tenggelam di dalamnya. Empati adalah kemampuan kita dalam mendengarkan perasaan orang lain tanpa harus larut.
Empati mirip perasaan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja, melainkan diikuti perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Contoh bila sahabat kita orangtuanya meninggal, kita sama-sama merasakan kehilangan.
Empati, adalah melakukan sesuatu kepada orang lain, dengan menggunakan cara berpikir dari orang lain tersebut, yang menurut orang lain itu menyenangkan, yang menurut orang lain itu benar. Jadi, apa yang menurut Anda suatu kebaikan, bisa saja sebenarnya malah mengganggu orang lain.
Empati adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya pada posisi atau peranan orang lain. dalam arti bahwa seseorang secara emosional maupun intelektual mampu memahami apa yang dirasakan dan dialami orang lain. Contoh : Dua jurnalis yang dikirim pada suatu kasus sosial. Dua jurnalis ini sama-sama memiliki ilmu yang hebat dalam jurnalistik. Pembedanya adalah, salah satu jurnalistik ini hanya terpaku pada pedoman jurnalistik tanpa mempedulikan keadaan lingkungan sekitar, karena itu informasi yang ia peroleh hanyalah berasal dari orang-orang yang benar-benar mau bekerja sama dengannya. Berbeda dengan jurnalis lainnya. Ia berusaha mendekatkan diri pada korban, keluarga korban, dan kerabat dekatnya, ia juga merasakan hal yang sama dirasakan oleh korban, karena itu bagi keluarga korban dan kerabat-kerabatnya, jurnalis tersebut merupakan teman yang baik, dan bisa untuk berbagi kesedihan. Inilah perbedaan mendasar dari dua orang jurnalis dengan sudut pandang hati nurani.

B.     KONSEP DIRI (SELF CONCEPT)
Konsep diri adalah segala persiapan dalam semua aspek yang merupakan persepsi tentang individu. Ada beberapa batasan mengenai konsep diri yang dikemukakan oleh dua tokoh ahli yaitu :
1.   Haber
Konsep diri adalah persepsi internal mengenai kemampuan-kemampuan,  kebijakan atau sifat baik dan perasaan-perasaan tentang nilai diri.
2.   Alwater
Pada dasarnya konsep diri itu adalah : pandangan saya yang menyeluruh tentang diri saya sendiri.

C.    STRUKTUR KONSEP DIRI
Secara hirarkis, konsep diri terdiri dari tiga peringkat, yaitu :
Peringkat  I : konsep diri global atau menyeluruh : konsep diri global merupakan cara individu memahami keseluruhan dirinya. Adapun cara menanggapi diri sendiri secara keseluruhan dapat dibagi menjadi tiga hal, yaitu :
1.   Konsep diri yang di sadari yaitu  pandangan individu akan kemampuan, statusnya dan perannya.
2.   Aku sosial atau aku menurut orang lain, yaitu pandangan individu tentang bagaimana memandang atau menilai dirinya.
3.   Aku ideal, yaitu harapan individu tentang dirinya atau akan menjadi apa dirinya kelak.
Peringkat II :  Konsep diri mayor : konsep diri ini merupakan cara individu  memahami aspek sosial, fisik dan akademis dirinya.
Peringkat III : konsep diri spesifik : merupakan cara individu dalam memahami dirinya terhadap jenis kegiatan dalam aspek akademis, sosial maupun fisik.
Konsep diri mayor maupun konsep diri spesifik lebih muda diubah, karena keduanya merupakan tanggapan individu terhadap dirinya sendiri dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
Bandingkan konsep diri yang dikemukakan oleh Abe Arkoff:1975. Menurut Abe Arkoff, struktur konsep diri meliputi:
1.      The Stable Self
Kepercayaan diri seseorang pada diri sendiri yang dipercaya pada potensi, bakat, kemampuan yang dimiliki serta berani menghadapi tantangan-tantangan yang mungkin timbul.
2.      The Mutable Self
Kepercyaan diri yang bisa berubah dan bergantung pada perubahan serta kondisi masyarakat dimana kita berada.
3.      The Ok Self
4.      Pengembagan diri yang amat dipengaruhi oleh image kita terhadap diri sendiri dan juga orang lain.
a.             I am ok                                 You are ok
b.            I am ok                                 You are not ok
c.             I am not ak                           You are ok
d.            I am not ok                           You are not ok
(menurut kita baik, tetapi menurut orang lain belum tentu baik). Jadi dalam proses perkembangan diri, seseoranng selalu ada interaksi atau hubungan komunikasi dnegan orang lain.
5.      The Desirable Self (Diri yang layak atau yang diinginkan)
The Desirable Self, ada dua macam, yaitu :
1)      Some Self Concept (beberapa konsep diri)
a)         Subjective Self : yang paing tahu tentang diri kita adalah diri kita sendiri.
b)         Objective Self  : Bagaimana penilaian orang lain terhadap diri kita.
c)         Sosial Concept : menempatkan diri degan lingkungan dan masyarakat.
d)        Ideal self :cita-cita dan harapan diri kita.
2)      Some Self Qualities :
a)         Self Inseigh (pemahaman tentang hakekat diri kita)
b)         Self Identity ( Ipemahaman tentag identitas diri kita
c)         Self Acceptance (penerimaan diri kita sebagaimana adanya)
d)         Self Disclosure (pengungkapan diri dalam karya dan prestasi)
e)         Self esteem ( penghargaan diri kita ataupun penghargaan dari kita terhadap orang lain.
D.    MENGATUR DIRI SENDIRI
Dalam menghadapai berbagai aktifitas pekerjaan yang cukup membuat penat, maka setiap pelaku profesi harus mampu berpikir bahwa untuk dapat melaksanakan tugas profesinnya seseorang harus mampu mengatur dirinnya sendiri, artinnya bagaimana suatu pekerjaan atau suatu kegiatan bisa  dilakukan dengan baik dan hasilnnya dapatdipertanggung jawabkan kualitasnnya, tentunnya bersumber pada diri sendiri. Bagaimana diri sendiri mampu mengatur atau mempergunakan manajemen waktu sedemikian rupa serta bagaimana menjaga kestabilan dalam menjaga emosi.
Pengaturan diri akan membawa konsekuensi bahwa setiap aktivitas yang kita lakukan merupakan pengaturan diri sendiri , kita adalah subyek bagi diri sendiri, jadi tanggung jawab kita adalah mampu mengatur diri sendiri, sebelum emngatur orang lain.pengaturan diri yang efektif dapat kita ukur apabila dalam diri kita ada kemempuan untuk menetapkan saran-saran  yang akan kita tuju, karena ini merupakan “roh “ yang membangkitkan kita untuk melakukan aktivitas-aktivitas kongkret.
E.     ENAM SARAN MENIGKATKAN KEMAMPUAN MENGATUR DIRI
untuk meningkkatkan kemampuan dalam mengatur diri, dibawah ini ditawarkan beberapa saran yaitu :
1.memiliki kepekaan diri
Maksudnnya adalah seseorang untuk dapat mengatur diri sendiri harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitarnnya.
2.memiliki disiplin diri
Disiplin diri merupakan cerminan dari kepribadian seseorang, orang yang dapat mendisiplinkan diri dalam segala hal berarti orang tersebut mampu mengatur diri sendiri.
3. mampu memperjelas peran
Dengan peran yang jelas akan mempermudah untuk tidak melalikan hal-hal dan tanggung jawabnnya.
4.membenahi berbagai saran penunjang
5.manajemen waktu
6. mempertahankan .motivasi
Memotivasi diri sendiri berarti mampu memberikan semangat bagi diri sendiri maupun orang lain dalam melakukan profesi maupun kegiatan lainnya.
F.   LANGKAH-LANGKAH MENGATUR WAKTU
Waktu adalah kekayaan yang paling langka, jika kita tidak mampu mengaturnnya dengan baik, karena kesempatan belum tentu dapat terjadi atu terulang lagi.waktu tidak bisa di kendalikan, waktu kondisional secara otomatis akan berkurang seiring dengan berjalannya kegiatan , setiap waktu kondisional bertambah, maka berkuranglah waktu kita yang tersedia, begitu juga sebaliknnya.kita harus membuat target yang sejelas dan sespesifik mungkin.karena manjemen  merupakan kunci untuk meraih sukes.
Contoh-contoh yang efektif dalam mengatur waktu, yaitu :
1.buat perencanaan dengan baik, agar apa yang anda kerjakan terarah dan terstruktur
2.tentukan aktivitas-aktivitas dan metode-metode yang harus anda gunakan dalam merealisasikan target anda
3.tentukan bidang pekerjaan yang anda geluti
4.tentukan tujuan dan target anda
5.manfaatkan waktu secara efektif dan efisien
6.jangan menunda-nuda pekerjaan
7.biasakan diri menegrjakan setiap pekerjaan  tepat waktu dengan penuh ikhlas, bijak dan bertanggung jawab
8.jaga kestabilan emosia agar supaya anda dapat meengerjakan dan menyelesaikan dengan baik dan rapi
9.evaluasi setiap hasil pekerjaan anda
G.    MEMPERGUNAKAN WAKTU SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN
Setiap orang memiliki waktu yang sama,apakah itu  kaum profesional, apakah itu buruh,ibu rumah tangga,yaitu 24 jam perhari. Tetapi yang membedakan adalah bagaimana kita menggunakan dan memanfaatkan waktu dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun ciri-ciri orang yang menggunakan waktu secara efektif dan efisien adalah :
1.selalu bekerja dengan perencanaan (planing)
2.tidak mempergunakan waktunnya untuk hal-hal yang negatif
3.tidak memaksakan diri apabial sedang dalam kondisi fisik yang lelah atau sakit
4.menyediakan dan menyempatkan waktu untuk beristirahat ( refresing) dan olah raga
5.pergunakan manajemen waktu, dalam segal hal dengan tepat
6.tidak melalaikan diri dalam menjalankan ibadah
H.    CARA MENYIASATI WAKTU
Waktu adalah anugerah tuhan, dan kita yang harus kreatif mempergunakan dan menyiasatinnya.ada beberapa kiat-kiat khusus menyiasati waktu yaitu :
1.atur schedule (jadwal) dengan agenda
2.catatlah setiap kegiatan penting yang sifatnnya buka rutinitas, dan janji yang anda buat
3.buka dan periksa agenda setiap pagi dan malam hari, atau bisa dengan menggunakan pesawat hand phone melalui alarm
4.jangan menunda-nunda pekerjaan, karean dapat menganggu kelancaran pekerjaan lain.
5.buatlah skala prioritas, kerjakan apa yang perlu dikerjakan lebih dulu
6.tlaklah dengan halus dan sopan, apabila ada teman atau saudara mengajak untuk mengadakan pertemuan, disaat bersamaan waktu yang anda harus melakukan jadwal.

I.       DISIPLIN DIRI SEBAGAI BENTUK AKTUALISASI DIRI
Disiplin diri adalah penghargaan salah satu komitmen pribadi, sebagai kesadaran dan upaya yang berasal dari dalam pribadi untuk meningkatkan diri dari tugas dan tanggung jawab yang dapat diamatidalam bentuk kemampuan mentaati waktu, gigih dalam melaksanakan tugas, tidak menunda-nunda pekerjaan (prokastinasi) dan menyelesaikan tugas tepat waktu serta mampu menunjukan prestasi kerja secara maksimal sesuai dengan kemampuannya. Disiplin diri mengandung makna sebagai berikut :
1.      Makna disiplin diri terhadap aktualisasi potensi
Setiap manusia mempunyai potensi yang siap untuk dikembangkan dan tetntunya setiap orang memiliki kadar potensi yang berbeda yang disebut keunikan manusia. Perwujudan potensi ini amat tergantung pada kondisi lingkungan.
2.      Seseorang yang disiplin diri akan mampu menemukan kapasitas optimal dari dalam dirinya.
3.      Seseorang yng mampu melaksanakan disiplin diri dengan teguh, maka orang tersebut akan mampu menikmati kehidupn dengan sukacita.
4.      Disiplin diri adalah cerminan pribadi dalam mengatur/memanage segala hal kehidupan yang dihadapi.
5.      Aktualisasi diri merupakan pemenuhan kehidupan diri untuk mempergunakan potensi diri, mengembangkan diri semaksimal mungkin.

J.      AKTUALISASI DIRI
Aktualisasi diri merupakan salah satu kebutuhan diri manusiayang ditandai dengan penerimaan diri dan orang lain, spontanitas, keterbukaan, hubungan dengan orang lain yang relative dekat dan demokratis, kreativitas, humoris dan mandiri, dan pada dasarnya memiliki kesehatan mental yang bagus dan sehat secra psikologis. Drs. Yustinus, MSc (1991) dalam bukunya yang berjudul “psikologi pertumbuhan”, mengemukakan bahwa aktualisasi diri merupakan proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan    sifat-sifat dan potensi-potensi psikologis yang unik dalam diri. Jadi aktualisasi diri merupakan keinginan untuk mewujudkan kemampuan diri atau keinginan untuk menjadiapapun yang seorang mampu untuk mencapainya.

K.    LIMA KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
PD.Subagya (2010), mengutip pendapat Abraham Maslow (1908-1970),yang mengemukakan pendapat lima kebutuhan dasar manusia yang harus di penuhi agar manusia dapat hidup layak sebagai manusia. Kelima kebutuhan yang di maksud adalah kebutuhan fisik minimum ( the physiological needs ), kebutuhan untuk rasa aman ( safety and security),kebutuhan untuk merasa diterima lingkungan dan dicintai ( the needs for love and belonging ), kebutuhan untuk merasa bernilai dan di pahami ( the needs for esteem ), dan kebutuhan untuk aktualisasi diri ( the needs to actualize the self ).
HERARKI LIMA KEBUTUHAN DASAR
(ABRAHAM MASLOW)
L.     MEMAHAMI DIRI SENDIRI
Setaiap individu adalah pribadi yang memiliki ciri-ciri kepribadian yang berbeda-beda, perbedaan itu meliputi sifat,skap,perasaan,pikiran,emosi,kecakapan dan lain-lain, yang kesemuannya ini akan menentukan perkembangan kepribadian seseorang yang berpribadi.ada beberapa hal penting yang perlu di pahami oleh diri sendiri yaitu :
1.Sifat Diri
Masing-masing orang memiliki sifat khusu pada dirinnya, sifat khas seseorang dalam memahami dan menyesuaikan diri terhadap dunia luar, misalnnya sifat pemalu, sifat pendiam, dan sebagainnya.


2.sikap
Kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal atau peristiwa, misalnnya sikap masa bodoh, sikap melawan, sikap gembira, sikap peduli terhadap orang lain, dan sebagainnya.
3. potensi
Potensi adalah modal kemampuan yang didmiliki oleh seseorang. Sekecil apapun jika potensi itu diasah maka potensi tersebut akan menjadi kelebihan atau kekuatan kita, misalnnya suak menuangkan ide dalam bentuk tulisan, mengisi artikel di majalah, surat kabar, dan lain-lain, maka kemempuan itu akan terasah dan kita akan menjadi lebih terampil dalam menulis.
Untuk dapat mengasah potensi yang kita miliki menjadi sesuatu yang berharga, kita harus memahami dengan tepat dalam mengasah potensi diri.terkadang ada orang yang “ underestimate” yaitu terlalu rendh dalam menilai kemampuan diri dan sebaliknnya “overestimate” yaitu terlalu tinggi dalam menilai kemempuan diri.Orang yang memiliki pandangan “ underestimate”hanya melihat dirinnya sendiri sebagai orang tidak memiliki kelebihan apapun, hanya melihat kekurangan yang ada pada dirinnya. Tipe orang yang seperti ini tidak akan bisa berbuat banyak untuk meraih prestasi atau kesuksesan, tidak punya harapan atau “hopeless “, cepat menyerah dalam berusaha, tidak bersenmangat, tidak kreatif,tidak percaya diri.
sedangkan orang yang ”overestimate” melihat dirinnya memiliki banyak kelebihan dan tidak mempunyai kekurangan.  Orang tipe ini biasanya memilki semangat yang tinggi, sangat percaya diri, tidak suka dikritik, mudah meremehkan orang lain. Apabila menghadapi kegagalan, baginya kegagalan merupakan aib atau sesuatu yang sangat memalukan.
https://nilazaima.wordpress.com/2014/03/27/empati-adalah
Nursiti, Natalia, (2011), Pengembangan Kepribadian Bagi Pra Professional, Dinas Pendididkan  Provinsi Banten

Tidak ada komentar:

Posting Komentar