TEORI EMPATI DAN KONSEP DIRI
A. EMPATI (EMPATHY)
Winkel
(1991: 175) bahwa empathy yaitu, konselor mampu mendalami pikiran dan
menghayati perasaan siswa, seolah-olah konselor pada saat ini menjadi siswa,
tanpa terbawa-bawa sendiri oleh semua itu dan kehilangan kesadaran akan pikiran
serta perasaan pada diri sendiri
Menurut Ubaydillah (2005) empati adalah
kemampuan kita dalam menyelami perasaan orang lain tanpa harus tenggelam di
dalamnya. Empati adalah kemampuan kita dalam mendengarkan perasaan orang lain
tanpa harus larut.
Empati mirip perasaan simpati, akan
tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja, melainkan diikuti perasaan
organisme tubuh yang sangat dalam. Contoh bila sahabat kita orangtuanya
meninggal, kita sama-sama merasakan kehilangan.
Empati, adalah melakukan sesuatu kepada
orang lain, dengan menggunakan cara berpikir dari orang lain tersebut, yang
menurut orang lain itu menyenangkan, yang menurut orang lain itu benar. Jadi,
apa yang menurut Anda suatu kebaikan, bisa saja sebenarnya malah mengganggu
orang lain.
Empati
adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya pada posisi atau peranan
orang lain. dalam arti bahwa seseorang secara emosional maupun intelektual
mampu memahami apa yang dirasakan dan dialami orang lain. Contoh : Dua jurnalis
yang dikirim pada suatu kasus sosial. Dua jurnalis ini sama-sama memiliki ilmu
yang hebat dalam jurnalistik. Pembedanya adalah, salah satu jurnalistik ini
hanya terpaku pada pedoman jurnalistik tanpa mempedulikan keadaan lingkungan sekitar,
karena itu informasi yang ia peroleh hanyalah berasal dari orang-orang yang
benar-benar mau bekerja sama dengannya. Berbeda dengan jurnalis lainnya. Ia
berusaha mendekatkan diri pada korban, keluarga korban, dan kerabat dekatnya,
ia juga merasakan hal yang sama dirasakan oleh korban, karena itu bagi keluarga
korban dan kerabat-kerabatnya, jurnalis tersebut merupakan teman yang baik, dan
bisa untuk berbagi kesedihan. Inilah perbedaan mendasar dari dua orang jurnalis
dengan sudut pandang hati nurani.
B.
KONSEP
DIRI (SELF CONCEPT)
Konsep
diri adalah segala persiapan dalam semua aspek yang merupakan persepsi tentang
individu. Ada beberapa batasan mengenai konsep diri yang dikemukakan oleh dua
tokoh ahli yaitu :
1. Haber
Konsep diri adalah
persepsi internal mengenai kemampuan-kemampuan,
kebijakan atau sifat baik dan perasaan-perasaan tentang nilai diri.
2.
Alwater
Pada dasarnya konsep
diri itu adalah : pandangan saya yang menyeluruh tentang diri saya sendiri.
C.
STRUKTUR
KONSEP DIRI
Secara
hirarkis, konsep diri terdiri dari tiga peringkat, yaitu :
Peringkat I : konsep diri global atau menyeluruh :
konsep diri global merupakan cara individu memahami keseluruhan dirinya. Adapun
cara menanggapi diri sendiri secara keseluruhan dapat dibagi menjadi tiga hal,
yaitu :
1.
Konsep diri yang di
sadari yaitu pandangan individu akan
kemampuan, statusnya dan perannya.
2.
Aku sosial atau aku
menurut orang lain, yaitu pandangan individu tentang bagaimana memandang atau
menilai dirinya.
3.
Aku ideal, yaitu
harapan individu tentang dirinya atau akan menjadi apa dirinya kelak.
Peringkat
II : Konsep diri mayor : konsep diri ini
merupakan cara individu memahami aspek
sosial, fisik dan akademis dirinya.
Peringkat
III : konsep diri spesifik : merupakan cara individu dalam memahami dirinya terhadap
jenis kegiatan dalam aspek akademis, sosial maupun fisik.
Konsep
diri mayor maupun konsep diri spesifik lebih muda diubah, karena keduanya
merupakan tanggapan individu terhadap dirinya sendiri dalam kegiatan-kegiatan
yang dilakukan.
Bandingkan
konsep diri yang dikemukakan oleh Abe Arkoff:1975. Menurut Abe Arkoff, struktur
konsep diri meliputi:
1.
The
Stable Self
Kepercayaan diri
seseorang pada diri sendiri yang dipercaya pada potensi, bakat, kemampuan yang
dimiliki serta berani menghadapi tantangan-tantangan yang mungkin timbul.
2.
The
Mutable Self
Kepercyaan diri yang
bisa berubah dan bergantung pada perubahan serta kondisi masyarakat dimana kita
berada.
3.
The
Ok Self
4.
Pengembagan diri yang
amat dipengaruhi oleh image kita terhadap diri sendiri dan juga orang lain.
a.
I am ok You are ok
b.
I am ok You are not ok
c.
I am not ak You are ok
d.
I am not ok You are not ok
(menurut
kita baik, tetapi menurut orang lain belum tentu baik). Jadi dalam proses
perkembangan diri, seseoranng selalu ada interaksi atau hubungan komunikasi
dnegan orang lain.
5. The Desirable Self (Diri
yang layak atau yang diinginkan)
The
Desirable Self, ada dua macam, yaitu :
1) Some Self Concept (beberapa
konsep diri)
a)
Subjective
Self : yang paing tahu tentang diri kita adalah
diri kita sendiri.
b)
Objective
Self : Bagaimana
penilaian orang lain terhadap diri kita.
c)
Sosial
Concept : menempatkan diri degan lingkungan dan
masyarakat.
d)
Ideal
self :cita-cita dan harapan diri kita.
2) Some Self Qualities :
a)
Self
Inseigh (pemahaman tentang hakekat diri kita)
b)
Self
Identity ( Ipemahaman tentag identitas diri kita
c)
Self
Acceptance (penerimaan diri kita sebagaimana adanya)
d)
Self
Disclosure (pengungkapan diri dalam karya dan
prestasi)
e)
Self
esteem ( penghargaan diri kita ataupun
penghargaan dari kita terhadap orang lain.
D.
MENGATUR
DIRI SENDIRI
Dalam
menghadapai berbagai aktifitas pekerjaan yang cukup membuat penat, maka setiap
pelaku profesi harus mampu berpikir bahwa untuk dapat melaksanakan tugas profesinnya
seseorang harus mampu mengatur dirinnya sendiri, artinnya bagaimana suatu
pekerjaan atau suatu kegiatan bisa
dilakukan dengan baik dan hasilnnya dapatdipertanggung jawabkan
kualitasnnya, tentunnya bersumber pada diri sendiri. Bagaimana diri sendiri
mampu mengatur atau mempergunakan manajemen waktu sedemikian rupa serta
bagaimana menjaga kestabilan dalam menjaga emosi.
Pengaturan
diri akan membawa konsekuensi bahwa setiap aktivitas yang kita lakukan
merupakan pengaturan diri sendiri , kita adalah subyek bagi diri sendiri, jadi
tanggung jawab kita adalah mampu mengatur diri sendiri, sebelum emngatur orang
lain.pengaturan diri yang efektif dapat kita ukur apabila dalam diri kita ada
kemempuan untuk menetapkan saran-saran
yang akan kita tuju, karena ini merupakan “roh “ yang membangkitkan kita
untuk melakukan aktivitas-aktivitas kongkret.
E.
ENAM
SARAN MENIGKATKAN KEMAMPUAN MENGATUR DIRI
untuk
meningkkatkan kemampuan dalam mengatur diri, dibawah ini ditawarkan beberapa
saran yaitu :
1.memiliki
kepekaan diri
Maksudnnya
adalah seseorang untuk dapat mengatur diri sendiri harus memiliki kepekaan
terhadap lingkungan sekitarnnya.
2.memiliki
disiplin diri
Disiplin
diri merupakan cerminan dari kepribadian seseorang, orang yang dapat
mendisiplinkan diri dalam segala hal berarti orang tersebut mampu mengatur diri
sendiri.
3.
mampu memperjelas peran
Dengan
peran yang jelas akan mempermudah untuk tidak melalikan hal-hal dan tanggung
jawabnnya.
4.membenahi
berbagai saran penunjang
5.manajemen
waktu
6.
mempertahankan .motivasi
Memotivasi
diri sendiri berarti mampu memberikan semangat bagi diri sendiri maupun orang
lain dalam melakukan profesi maupun kegiatan lainnya.
F.
LANGKAH-LANGKAH
MENGATUR WAKTU
Waktu
adalah kekayaan yang paling langka, jika kita tidak mampu mengaturnnya dengan
baik, karena kesempatan belum tentu dapat terjadi atu terulang lagi.waktu tidak
bisa di kendalikan, waktu kondisional secara otomatis akan berkurang seiring
dengan berjalannya kegiatan , setiap waktu kondisional bertambah, maka berkuranglah
waktu kita yang tersedia, begitu juga sebaliknnya.kita harus membuat target
yang sejelas dan sespesifik mungkin.karena manjemen merupakan kunci untuk meraih sukes.
Contoh-contoh
yang efektif dalam mengatur waktu, yaitu :
1.buat
perencanaan dengan baik, agar apa yang anda kerjakan terarah dan terstruktur
2.tentukan
aktivitas-aktivitas dan metode-metode yang harus anda gunakan dalam
merealisasikan target anda
3.tentukan
bidang pekerjaan yang anda geluti
4.tentukan
tujuan dan target anda
5.manfaatkan
waktu secara efektif dan efisien
6.jangan
menunda-nuda pekerjaan
7.biasakan
diri menegrjakan setiap pekerjaan tepat
waktu dengan penuh ikhlas, bijak dan bertanggung jawab
8.jaga
kestabilan emosia agar supaya anda dapat meengerjakan dan menyelesaikan dengan
baik dan rapi
9.evaluasi
setiap hasil pekerjaan anda
G.
MEMPERGUNAKAN
WAKTU SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN
Setiap
orang memiliki waktu yang sama,apakah itu
kaum profesional, apakah itu buruh,ibu rumah tangga,yaitu 24 jam
perhari. Tetapi yang membedakan adalah bagaimana kita menggunakan dan
memanfaatkan waktu dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun
ciri-ciri orang yang menggunakan waktu secara efektif dan efisien adalah :
1.selalu
bekerja dengan perencanaan (planing)
2.tidak
mempergunakan waktunnya untuk hal-hal yang negatif
3.tidak
memaksakan diri apabial sedang dalam kondisi fisik yang lelah atau sakit
4.menyediakan
dan menyempatkan waktu untuk beristirahat ( refresing)
dan olah raga
5.pergunakan
manajemen waktu, dalam segal hal dengan tepat
6.tidak
melalaikan diri dalam menjalankan ibadah
H.
CARA
MENYIASATI WAKTU
Waktu
adalah anugerah tuhan, dan kita yang harus kreatif mempergunakan dan
menyiasatinnya.ada beberapa kiat-kiat khusus menyiasati waktu yaitu :
1.atur
schedule (jadwal) dengan agenda
2.catatlah
setiap kegiatan penting yang sifatnnya buka rutinitas, dan janji yang anda buat
3.buka
dan periksa agenda setiap pagi dan malam hari, atau bisa dengan menggunakan
pesawat hand phone melalui alarm
4.jangan
menunda-nunda pekerjaan, karean dapat menganggu kelancaran pekerjaan lain.
5.buatlah
skala prioritas, kerjakan apa yang perlu dikerjakan lebih dulu
6.tlaklah
dengan halus dan sopan, apabila ada teman atau saudara mengajak untuk
mengadakan pertemuan, disaat bersamaan waktu yang anda harus melakukan jadwal.
I.
DISIPLIN
DIRI SEBAGAI BENTUK AKTUALISASI DIRI
Disiplin
diri adalah penghargaan salah satu komitmen pribadi, sebagai kesadaran dan
upaya yang berasal dari dalam pribadi untuk meningkatkan diri dari tugas dan
tanggung jawab yang dapat diamatidalam bentuk kemampuan mentaati waktu, gigih
dalam melaksanakan tugas, tidak menunda-nunda pekerjaan (prokastinasi) dan
menyelesaikan tugas tepat waktu serta mampu menunjukan prestasi kerja secara
maksimal sesuai dengan kemampuannya. Disiplin diri mengandung makna sebagai
berikut :
1. Makna
disiplin diri terhadap aktualisasi potensi
Setiap
manusia mempunyai potensi yang siap untuk dikembangkan dan tetntunya setiap
orang memiliki kadar potensi yang berbeda yang disebut keunikan manusia.
Perwujudan potensi ini amat tergantung pada kondisi lingkungan.
2. Seseorang
yang disiplin diri akan mampu menemukan kapasitas optimal dari dalam dirinya.
3. Seseorang
yng mampu melaksanakan disiplin diri dengan teguh, maka orang tersebut akan
mampu menikmati kehidupn dengan sukacita.
4. Disiplin
diri adalah cerminan pribadi dalam mengatur/memanage segala hal kehidupan yang
dihadapi.
5. Aktualisasi
diri merupakan pemenuhan kehidupan diri untuk mempergunakan potensi diri,
mengembangkan diri semaksimal mungkin.
J.
AKTUALISASI
DIRI
Aktualisasi
diri merupakan salah satu kebutuhan diri manusiayang ditandai dengan penerimaan
diri dan orang lain, spontanitas, keterbukaan, hubungan dengan orang lain yang
relative dekat dan demokratis, kreativitas, humoris dan mandiri, dan pada
dasarnya memiliki kesehatan mental yang bagus dan sehat secra psikologis. Drs.
Yustinus, MSc (1991) dalam bukunya yang berjudul “psikologi pertumbuhan”,
mengemukakan bahwa aktualisasi diri merupakan proses menjadi diri sendiri dan
mengembangkan sifat-sifat dan potensi-potensi
psikologis yang unik dalam diri. Jadi aktualisasi diri merupakan keinginan
untuk mewujudkan kemampuan diri atau keinginan
untuk menjadiapapun yang seorang mampu untuk mencapainya.
K.
LIMA
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
PD.Subagya
(2010), mengutip pendapat Abraham Maslow (1908-1970),yang mengemukakan pendapat
lima kebutuhan dasar manusia yang harus di penuhi agar manusia dapat hidup
layak sebagai manusia. Kelima kebutuhan yang di maksud adalah kebutuhan fisik
minimum ( the physiological needs ),
kebutuhan untuk rasa aman ( safety and
security),kebutuhan untuk merasa diterima lingkungan dan dicintai ( the needs for love and belonging ),
kebutuhan untuk merasa bernilai dan di pahami ( the needs for esteem ), dan kebutuhan untuk aktualisasi diri ( the needs to actualize the self ).
HERARKI LIMA KEBUTUHAN
DASAR
(ABRAHAM MASLOW)
L.
MEMAHAMI
DIRI SENDIRI
Setaiap
individu adalah pribadi yang memiliki ciri-ciri kepribadian yang berbeda-beda,
perbedaan itu meliputi sifat,skap,perasaan,pikiran,emosi,kecakapan dan
lain-lain, yang kesemuannya ini akan menentukan perkembangan kepribadian
seseorang yang berpribadi.ada beberapa hal penting yang perlu di pahami oleh
diri sendiri yaitu :
1.Sifat
Diri
Masing-masing
orang memiliki sifat khusu pada dirinnya, sifat khas seseorang dalam memahami
dan menyesuaikan diri terhadap dunia luar, misalnnya sifat pemalu, sifat
pendiam, dan sebagainnya.
2.sikap
Kesiapan
seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal atau peristiwa,
misalnnya sikap masa bodoh, sikap melawan, sikap gembira, sikap peduli terhadap
orang lain, dan sebagainnya.
3.
potensi
Potensi
adalah modal kemampuan yang didmiliki oleh seseorang. Sekecil apapun jika
potensi itu diasah maka potensi tersebut akan menjadi kelebihan atau kekuatan
kita, misalnnya suak menuangkan ide dalam bentuk tulisan, mengisi artikel di
majalah, surat kabar, dan lain-lain, maka kemempuan itu akan terasah dan kita
akan menjadi lebih terampil dalam menulis.
Untuk
dapat mengasah potensi yang kita miliki menjadi sesuatu yang berharga, kita
harus memahami dengan tepat dalam mengasah potensi diri.terkadang ada orang
yang “ underestimate” yaitu terlalu rendh dalam menilai kemampuan diri
dan sebaliknnya “overestimate” yaitu terlalu tinggi dalam menilai kemempuan
diri.Orang yang memiliki pandangan “ underestimate”hanya melihat dirinnya
sendiri sebagai orang tidak memiliki kelebihan apapun, hanya melihat kekurangan
yang ada pada dirinnya. Tipe orang yang seperti ini tidak akan bisa berbuat
banyak untuk meraih prestasi atau kesuksesan, tidak punya harapan atau “hopeless
“, cepat menyerah dalam berusaha, tidak bersenmangat, tidak
kreatif,tidak percaya diri.
sedangkan
orang yang ”overestimate” melihat dirinnya memiliki banyak kelebihan dan
tidak mempunyai kekurangan. Orang tipe
ini biasanya memilki semangat yang tinggi, sangat percaya diri, tidak suka
dikritik, mudah meremehkan orang lain. Apabila menghadapi kegagalan, baginya
kegagalan merupakan aib atau sesuatu yang sangat memalukan.
https://nilazaima.wordpress.com/2014/03/27/empati-adalah
Nursiti, Natalia, (2011),
Pengembangan Kepribadian Bagi Pra Professional, Dinas Pendididkan Provinsi Banten
Tidak ada komentar:
Posting Komentar